Sabtu, 27 April 2013

DEMOKRASI SUNYI

ada kalanya setiap waktu itu untukmu
setiap detiknya adalah nafas bagaimana aku mengingatmu
dalam sanjunganku yang paling jujur
ku tawarkan bunga tak berwarna
sampai kau binggung apa maksudku?
tentu saja untuk cinta yang terserah kau akan diberi warna apa

jika bunga itu telah pantas kau kenakan dalam do'a yg kau kirim pada Tuhan
tentu aku akan bersyukur paling indah
sampai cinta menjadi begitu keramat,
di sembah dengan sesajen yg ku kirim setiap pukul senja

ini kerajaan kita, dibangun dengan sembahyang untuk cinta
setiap ketulusan menjadi benda yang diperjual belikan untuk kita
tak ada kematian, kenanggan sekalipun sejarah yang berdiri sepi
demikian cinta yg ku tampung dalam kolam perindu kesucian, celupkan
silakan celupkan, maka kesetiaanmu abadi dan kematian bagi dusta-dusta yang tersembunyi.

Toriq fahmi
Surabaya, 27 April 2013

Sabtu, 27 April 2013

ketika dihadapkan oleh pilihan sebagai seorang mahasiswa yang benar, maka yang harus di utamakan adalah kekuatan, kekuatan pikiran, intelektualitas yang kongkrit sesuai teori dan pengalaman yang nyata, sehingga mampu membangun kekuatan jiwa, pendirian yang kokoh, sesuai apa yang telah dipikirkan dan ditemui, menjadi sebuah prinsip-prinsip yang harus diperjuangkan. Inilah kebenaran yang mutlak, jujur kerena ditemui sendiri, tidak kata teman, dia, atau siapa saja, tetapi kita sendiri yang telah melahirkan kejujuran dari dalam hati.

Toriq Fahmi
Surabaya

Kamis, 25 April 2013

My medical (Dokter dari Tuhan)

Jika aku mengenalmu dengan benar maka tentu saja umurku akan panjang. Dan jika aku mencintaimu dengan terang tentu saja keabadian akan datang


Toriq Fahmi
Surabaya, 26 April 2013

Selasa, 23 April 2013

KEABADIAN BIBIR DAN CIUMAN

Hanya ada aku dan malam di pangkuanmu yang sedang grimis, bedanya wajahku semakin kusut tapi wajah malam semakin binar, ya.. aku dan malam sama-sama menikmatimu dari lamunan yang tak profesional memandang wajah, sebab terkadang terarah pada letak dada

Kita sama-sama laki-laki, aku dan malam  maksutnya, bedanya hanya terletak pada sikap setia yang katamu harus ada setiap waktu. Malam selalu ada, sedang aku sering hilang berhari-hari tanpa kejelasan, aku tahu kau lebih merindukanku dari pada malam

Itulah sebabnya kenapa aku menghilang, lalu ada di waktu-waktu tertentu, agar kau merindukanku dengan sungguh-sungguh dan memimpikan kedatanganku, bukankah pernah kau katakan bahwa kebosanan ada pada perjumpaan yang hadir setiap saat. sedangkan malam selalu menemanimu, pasti kau akan bosan memandang dan menyentuhnya. Dengan begitu maka yang hadir adalah aku, rindumu adalah aku

Aku tau, malam selalu menidurkanmu dengan nyaman, tapi nyatanya aku tak pernah membuatmu benar-benar terlelap, sebab mimpimu adalah aku, kegelapan cinta, cinta yang datang kemudian seketika hilang, menjadi beban dan kerusakan bagi cahaya matamu yang begitu teduh saat kau terpejam sampai kau membuka mata. Kekasihku aku memang merindukanmu dengan sederhana tapi percayalah aku mencintaimu dengan kaya.

Jika malam memandangmu dari bintang maka tentu saja aku mendangmu dari mata, malam tak punya mata sepertiku sayang, percayalah bahwa pandangan mata itu lebih halus dan tulus, ya.. seperti matamu juga,  yang memandang malam dan aku, tulus bukan.?. Silakan pilih aku atau malam, yang jelas kita manusia tidak buta karena kita sama-sama punya mata. Tapi malam, entahlah ia memandangmu lewat apa, yang jelas bintang adalah pendusta, coba dekati saja maka akan terasa keras dan kasar.

Pilihlah salah satu, kita akan pergi, entah aku atau malam, tenang saja sesuai perjanjian, kita tidak akan saling serang, yang membuatmu takut karena jatuh korban, terutama aku yang lebih gampang mati. Pilih sekarang, tentukan ciumanmu sekarang, aku atau malam, yang pantas memangut bibirmu dengan cara paling abadi yang pernah kita miliki

“Bibir dan ciuman” kita bertiga telah sepakat bahwa inilah yang paling berharga, sebab harga kemaluan  begitu murah. Tapi bibirmu, ciumanmu adalah kekal, yang tak bisa menjadikan kenangan, semua abadi dan tak ada kenangan. Maka izinkan jika bibir dan ciuman itu menjadi milikku,  karena aku tak ingin menjadikanmu sebagai kenangan.

Toriq fahmi
Surabaya. 24 April 2013 02:21 AM

WAJAH

Kenangan ialah tangan yang memelukku mesrah, meresap pada jiwa-jiwaku yang kosong, membukakan pintu kerinduan dan harapan. Kepadamu

Kenangan yang santun menyapaku dengan ciuman lembut di kening, seperti ibuku  yang memberi bekal uang saku untuk tetap rajin dan tekun, sambil mengingatkan bahwa aku milik Tuhan, dan akan kembali

Kenangan adalah kamu, membuat cahaya pada malam-malam  yang sepi. Menganugrahkan sajak-sajak yang lahir tanpa  kepemilikan kapan akan sampai pada dekap hangatmu.

Kaki-kaki cantik kenangan menjejaki degub jantungku yang takkaruan, berjingkrak suka cita mengikuti setiap detaknya. Begitulah caraku mengingatmu

Bila kenangan telah datang menjemputku, berarti begitulah cara Tuhan memberkatiku, untuk merasakan bentukmu yang tak lagi nyata

Toriq fahmi
Surabaya. 24 April 2013.

Selasa, 23 April 2013

Bagiku menjadi mahasiswa bukan hanya sekedar kuliyah dan mengerjakan tugas, tapi mahasiswa yang sebenarnya adalah bagaimana kita berfikir tentang segala sesuatu dan belajar mengenal segala hal yang ada pada setiap kehidupan, bersosial, berintraksi dengan segala bentuk manusia  tanpa harus membedakan dari mana ia berasal dari golongan apa ia datang. Saling menghargai karena kita sama-sama berkepentingan dan dipentingkan.

Mahasiswa adalah bentuk dari pembelajaran tentang sebuah kebenaran dan kekacauan, dengan ini kita akan tau mana yang harus dilakukan dan tidak, sebab segala bentuk perbuatan sudah pernah kita sama ratakan tanpa harus membedakan kebaikan atau keburukan. Terkusus untuk cinta yang mengingatkan darimana kita berasal dan untuk siapa kita dihidupkan, dengan segala jenis cinta, kasih dan sayang mengajarkan bahwa kita tidak hanya berakal tapi juga berperasaan.

Mahasiswa adalah bagaimana cara kita menyampaikan lewat segala bentuk keindahan berkarya, menyuarakan kegelisahan-kegelisahan yang tak pernah habis ditulis, bagaimana kita dituntut keritis, tajam dan berani atas nama pembebasan. Penjajahan dan penindasan adalah hal yang harus dibubarkan sempai detik nafas terakhir.

Mahasiswa adalah sebuah tangung jawab bagaimana kita harus melakukan segala bentuk perjuangan untuk sebuah perubahan bagi bagsa ini dan berguna bagi orang lain setidaknya untuk diri kita sendiri.

Toriq fahmi
Surabaya 02:28 PM