Selasa, 08 Oktober 2013

Edisi Baru Ciuman Kita

Toriq Fahmi

Hai, bisikanmu gila
Mengajak renang lalu menyelam
Katanya kita akan berciuman
Agar tidak kelam dan bosan

Hai, airnya terlalu pahit
Mengandung kaporit, tidak baik untuk kulit
Lagipula nafasku dangkal
Mana mungkin bisa lama menyelam

Hai, ciumanmu dalam kolam
Edisi baru percintaan, kita ini autis
Benar nefasku pendek, dua menit saja
Kita baru sekarang, sudah cerah

Hai, lain kali ayo berenag lagi
Berciuman, pakai tehnik bertukar nafas
Agar bertambah beberapa menit
Terus dan terus sampai satu jam

Surabaya 2013



Galau

Toriq Fahmi

tubuhku sedang tak bertuan
jangan tanyakan sanguinis padaku
melankolisnya datang
aku tidak senang

jangan tertipu, aku orang lain

Surabaya 2013

Taman Mawar Baru

Toriq fahmi

Mawar-mawar kita telah layu
Tapi tak pernah gugur kelopaknya
Tetap merah hanya sedikit lebam
Sentuh durinya, sangat ramah
Siapapun boleh memegang

Mawar-mawar kita yang berserak
Dipungguti orang-orang
Biarkan, wanginya begitu ramai
Kita menuggu damai
Baragkali kita akan lelah

Ada waktu,
Akan ada taman diisi macam-macam mawar
Yang kau siram setiap terang dan petang

Surabaya 2013

Cerita Anak

Toriq Fahmi

mari kita bercerita
dogeng anak-anak yang terlupa
tentang kancil atau keong emas
supaya anak kita lahir jenaka
pandai mengambar dan menyayi
mencari kertas lalu menulis
bertanya pada ibunya kenapa huruf B seperti ibu yang hamil
betapa cerdasnya anak kita

dogeng menjadi kenaganya
mengkeja huruf menjadi sajak
ditulisnya ditisu rupanya ia telah jatuh cinta
bertanya pada ibunya kenapa wanita suka puisi
ada rasa yang tertinggal, belajarlah pada ayah
rak-rak buku tidak lagi menjadi jaring laba-laba
ia telah kenal ibunya, belajar gitar dan piano
katanya biar tidak seperti ayah
dipanggung ia juara, wanita mengiriminya mata
ia kenal ibunya, jatuh pilihanya
belajar luka

akhirnya ia kenal ayahnya
katanya nilai ujian sudah tak penting
ia tak pernah pulang, berpangku pada negara
katanya kau di istana menurunkan harga beras
ia kenal ayahnya, duduk di parlemen
menulis antologi puisi bersama

Surabaya 2013

Kucing mu

Toriq Fahmi

Bola mata di mangkok
Disajikan seperti bakso
Begitu cara kau menjamuku
ini saosnya, nadimu kau iris
Yodium dari darahmu
Aku rasa begitu gurih

Mari, mari, nikmati jamuanmu
Esok ada yang lebih sepesial
menu pagi
pecel bibir dan semagkok susu kental, hangat
minumlah dengan lidahmu, katamu
aku benar-benar menjadi kucing

2013

Gara-Gara Nyamuk

Toriq fahmi

lupakan tentang nyamuk
baragkali ia Dajjal
ku lihat sayapnya "ka fa ra"
aku insomnia

peduli apa dengan nyamuk
jika benar ia Dajjal
tiap malam aku akan insomnia

ibu menyuruh do'a
nyamuk-nyamuk tetap datang
benar ia dajjal
aku insomnia, akut

Surabaya 2013

Malam Minggu

Toriq Fahmi

Ada yang datang kemarin.
Kita dihiburnya, sampai sepi

Minggu datang lagi
Dan masih sama, asing

2013

Aku Puisi

Toriq Fahmi

Dari kerumunan yang banyak kita sama-sama menujuk puisi siapa yang paling angkuh atau puisi mana yang paling teduh. Lalu kita sama-sama bersemayam menjelma puisi yang angkuh atau yang paling teduh.

Sangat ramai berebut ingin jadi puisi, lalu akan dibaca pama malam purnama, aku telah lama menjelma puisi bukan yang angkuh atau paling teduh. Tapi malam itu aku dibaca dengan sorot matanya yang teduh dan tubuhnya berdiri angkuh. Jadilah aku puisi yang mengetar, setiap jalan tutup, lampu- lampu lumpuh total, penghuni malam sama-sama mengudara kelangit berebut puisi "itu puisi untukku", “itu puisi untukku”, sangat ramai

tapi di sebuah taman dengan rumput hijau yang separuh kering ada sebuah mata tersembunyi diselipkanya airmata kedalam, jiwanya basah lalu ia lenyap menjadi puisi yang akan dibaca setiap petang.

Surabaya 2013

Lomba Tabah

Toriq Fahmi

Riwayat langit yang kelam
Matanya sembab , ada rembulan yang sakit

Jangan dibasuh biarkan ia mengalir
Menjadi telaga, kita akan sama-sama mengenang
Berenag setiap pagi dan petang
Mengarungi kedalam jiwa masing-masing
Kita akan sama-sama tau
Rindu siapa yang paling pilu

Surabaya 2013

Batasan Rindu

Toriq Fahmi

Rindu yang mencapai batas.
Hai sayang nantikan aku saat berwudhu lalu dekap tubuhku sambil berbisik "bisakah kita berciuman malam ini". Waktu kita ada satu menit, sebelum kita menemui tuhan dan kau menciumnya juga.

Selamat, rindu kita mencapai batas.

2013

Berselingkuh

Toriq Fahmi

Ada malam yang menjerit sakit
Lalu kita menuju kasur, merenungi do'a yang kita kirim kemarin
Mata kita bertatap, bibir kita berisarat ciuman
Mendaratlah sebelum kita sama-sama diburu
Ada yang cemburu, tapi katamu ini rindu
Simpanlah tangan kita, sebelum semuanya telanjang

2013

Selamat Jalan

Toriq Fahmi

Selamat jalan, kita sedag berpergian
Menekuni nyayian rindu di jalanan
barangkali bekal kita akan habis sebelum waktunya
Kirimkan pipimu bersama sengan bibirnya

Selamat jalan

2013

Cara Kita Kembali

Toriq Fahmi

Apa kabar ciuman kita
Bragkali ia mencoba untuk akrab
Menyatukan penghayatan kita
ini sembahyang  kita
Do'a ciuman

Berwudulah, supaya tak malu
Lalu kita akan sembunyi
Kita akan sama sunyi, mengenag mata
Lalu tatapan kita menjadi pahala
Tebuslah dengan bibirmu
Lidah yang bertemu cara kita untuk tobat

2013

Persetubuhan Kita

Toriq Fahmi

Ku dengar suaramu, seluruh tubuh terjaga
Dikemasinya cerita- cerita lama
Lalu kau terkenag
Jangan kauwatir dengan isakan
bukankah kita bercerita sambil ciuman
Hanya saja waktu air mata itu tumpah
Maaf mataku takcukup kuat menampungnya

Bila kita bercengkrama
Kita begitu mendesah dan kau selalu kalah mengatur nafas
Lalu aku berpuisi , tanda selamat tidur untukmu

Sampai lelap, sampai esok rambutmu akan basah

2013

Perang Debu

Toriq Fahmi

Debu-debu begitu pulas tertidur sampai mimpi basah
Ada jejak tertinggal , sebuah pesan berdiri sepi di rak buku
“Barangkali puan sudah dewasa, sudah tak perlu menyusu ibu lagi”

Ini rumah kita sekarang
Sekawanan debu ramai menggumpal ingin jadi tanah
Barangkali ia berfikir jadi manusia
Ada yang mendengkur di halaman buku-buku
Mungkin sedang kelelahan mengkeja huruf-huruf latin
Ada bekas jejak pengetikan diwajah computer tua

Barangkali perencanaan kudeta sudah ditulis

Debu-debu di kamarku , angkat senjata peperangan

Aku siapkan peperangan juga

2013

Dada Aisah

Toriq Fahmi

Aisah. Dadamu itu
Apa kekasihmu pernah sujud di situ
Menjadikan sepucuk puting itu kiblat
Barangkali gundukan itu tempat sembahyang para alim

Pendaki-pendaki tak pernah damai
Sebelum ada kibaran bendera di puncanya
Ada iman di gundukan  dada Aisah
Sah , rabiah pernah bercinta dengan tuhan
Lantaran dadanya hanya dipersembahkan untuknya

Lalu kamu penghianat dada, mencari remasan orang-orang

2013

Malam dan Kucing

 Toriq Fahmi

Sedang berkirim pesan.
Malam dan kucing
Diembatnya cinta yang kemarin
Berisi meong. Lalu sunyi

Hubunganya putus
Barangkali rindunya adalah tidur
Kecupan terakhir, selamat malam
Silakan telanjag dada kucing sedang haus

2013

Ayat Puisi

Toriq Fahmi

“Dan ia begitu sengit menyetubuhi kebisuan , mulutnya menyatakan tidak untuk mengenag , lantaran hari-hari baru mengubahnya , otaknya kini sepi tapi puisi untuknya tak pernah mati. Datanglah sebelum kata-kata menguburmu dg rangkaian huruf yang tak enak dibaca dan didengar”

2013

Bendera Tertidur

Toriq Fahmi

Selamat pagi , bendera

Kibaranmu begitu sepi
Barangkali mengantuk
Semilir angin itu begitu antusias membelaimu
Lantaran nasibmu akan terlipat lagi
Tertidur sepi , bergumal dengan warna lain
Kau tak mugkin hamil ,
segitiga merah milik ayahku sudah lama tak berproduksi
namun Ia begitu hangat

Selamat tidur , bendera

2013

Tidur bersamamu

Toriq Fahmi

Apa kabar, aku menidurimu
Sampailah
Dermaga pendaratan kita reyot
Sampailah
Rumah kita sedang ditumbuhi lumut
Sampailah
Rambutmu sekarang ikal
Sampailah
Pendaratan di matamu gagal
Sampailah
Aku membuka busana matanya
Sampailah
Matanya telanjag, begitu lentik
Sampailah
Retinamu coklat muda
Sampailah
Pelayaran ke dua sangat menawan
Sampailah
Aku tak pernah puas menidurimu
Sampailah
Aku tegelam, badai luh

2013

Peringatan Pada Kupu-Kupu

Toriq Fahmi

Hai, peringatanku sekali lagi
Bunga merah itu bahaya
Kelopaknya terlalu kecil, mudah gugur
Tangkanya kurus, patah jika diduduki
Hati-hati sari bunganya beracun
Tapi memang sangat manis

Saat kuncup, ia begitu lugu
Hingga mekar ia teramat anggun
Hati-hati, sangat semerbak
Gugur, ia menjelma salju merah

2013



PULANG

Toriq Fahmi

Pulanglah
kita akan kembali lagi pukul 7
Pulanglah
Kita sudah bosan dengan kebohogan
Pulanglah
Kita sepakat untuk tidak saling tatap
Pulanglah
Pembicaraan kita tak layak didengar orang
Pulanglah
Kita terlalu lelah mengenag air mata

Pulanglah
Esok kita kembali pukul 7

Surabaya 2013

Sajak Keselamatan Kita

Toriq Fahmi

Kemarin hujan itu datang. Menciumi kita, bumi yang tandus
Lalu tiap hari hujan menghujam, becek, kita gembira ada yang tumbuh dari dalam
Adakah yang menolak tumbuhan. tukang kebun, petani, memapakarkan senyuman, berisarat dada, kita lega.
Adakah yang dirugikan dari hujan yang turun setiap petang dan terang, mugkin pelajar suka sebab tak ada sekolah
Kita akan bodoh, memaknai subur yang tidak ditanami
Jika kau suka taman bunga, aku lebih memilih rumput hijau, tempat asik bermandi bulan, lalu kita membuat bintang sendiri, aku suka bermain Tuhan-tuhanan
Ada puisi sebagai lagu, nada-nada suaramu persis seperti timangan ibu waktu kecil
Barangkali kita bernostalgia mengenag masa dimana kita begitu damai
Aku damai, semoga daun-daun akan berguguran sebagai riwayat pencintaan kita yang selamat

Surabaya 2013

Dilarang Jatuh cinta

Toriq Fahmi

Disamarkan wajahmu agar aku lupa
Kita dipaksa untuk tidak saling mengingat
kita akan berkenalan kembali
sebagai orang yang baru
kita dilarang  jatuh cinta

Surabaya 2013

Pemulung

Toriq Fahmi

Selamat malam,
ada pesan di jalanan
Baragkali sepedaku sedang frustasi
Roda depanya kempes, ia sedang mengeluh

Kemarilah, kediamanku begitu kosog
Kita akan punguti pesan-pesan di jalan

Selamat malam,
Lampu-lampu jalan sedang temaram
Tak ada kendaraan, kaki kita begitu romantis
kita menjadi pemulung, tepat pukul 01:00

Surabaya 2013