Kenangan yang santun menyapaku dengan ciuman lembut di
kening, seperti ibuku yang memberi bekal
uang saku untuk tetap rajin dan tekun, sambil mengingatkan bahwa aku milik Tuhan, dan akan kembali
Kenangan adalah kamu, membuat cahaya pada malam-malam yang sepi. Menganugrahkan sajak-sajak yang
lahir tanpa kepemilikan kapan akan
sampai pada dekap hangatmu.
Kaki-kaki cantik kenangan menjejaki degub jantungku yang takkaruan,
berjingkrak suka cita mengikuti setiap detaknya. Begitulah caraku mengingatmu
Bila kenangan telah datang menjemputku, berarti begitulah
cara Tuhan memberkatiku, untuk merasakan bentukmu yang tak lagi nyata
Toriq fahmi
Surabaya. 24 April 2013.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar