Senin, 08 Agustus 2011

CINTA

-->
Seperti sebuah tiupan angin, cinta itu lembut dan mengantarkan kesejukan. Angin adalah sesuatu hal yang abstrak. Tapi ketika dia sudah bertindak kasar, jangankan segundukan gunung pasir yang tinggi, gedung angkuh dan menara pencakar langit pun bisa luluh lantak tanpa sisa.

Demikian pula cinta, ia di takdirkan sebagai satu tanpa bentuk, nama untuk beragam perasaan, judul untuk gemuruh hati, muara dari berjuta makna, wakil dari harapan tak terkira dan kekuatan yang tak terartikan.

Cinta mampu mengubah seorang pengecut menjadi seorang pemberani, yang pelit jadi dermawan, yang malas jadi rajin, yang pesimis jadi optimis, yang kasar jadi lembut dan yang lemah jadi kuat. Cinta merajut emosi manusia dengan begitu agung bahkan rumit sekaligus. Maka syair-syair Rabi`ah Adawiyah. Jalaludin Rumi, Mohammad Labai, Kahlil Gibran, sampai Romeo dan Juliet serta Cinderella menjadi begitu abadi tersimpan di dalam lembar sejarah hidup manusia.
-->
Jika tidak ada cinta, dunia akan membeku menurut Jalaludin Rumi dan menurut Don P. Herod cinta itu seperti pertandingan tenis kamu tidak akan pernah menang terus menerus sebelum kamu belajar untuk melakukan pukulan awal dengan baik.

Cinta tidak pernah habis dibicarakan dimanapun dan kapanpun bahkan arti cinta itu sendiri sering di salah pahami dan di tuding sebagai penyebab terjadinya pertikaian dan kerusakan di bumi, padahal cinta sangat berjasa bagi manusia karena berkat cinta manusia dapat membentuk keluarga, mempunyai keturunan dan dapat hidup bermasyarakat.

Orang-orang inggris menyebut cinta dengan LOVE, bahasa jepang mengungkapkan AISHITERU dan orang-orang arab menyebutnya MAHABBAH, dalam kamus bahasa inggris kata cinta (LOVE) memiliki arti :

  1. Rasa kasih sayang yang lembut dan mendalam serta perhatian terhadap seseorang yang timbul dari kebaikan hati atau rasa untuk memiliki.
  2. Hasrat dan rasa keterkaitan yang kuat terhadap seseorang yang di takdirkan untuk bersama dalam emosi, seks.
  3. Sentuhan emosi yang mendalam.
  4. Istilah ini sering di gunakan utntuk mengungkapkan rasa kasih sayang.
  5. Suatu Ekspresi dari rasa kasih sayang seseorang sehingga terucap kalimat “Sampaikan cintaku padanya”.
  6. Rasa suka atau antusiasme yang kuat.
  7. Hasrat seksual atau hubungan seksual.
  8. Anugerah yang diberikan oleh Tuhan.
Kata tokoh pemikir muslim Dr. Yusuf Qordawi cinta adalah ruh kehidupan dan pilar dari lestarinya umat manusia, maka cinta itulah yang menjadi kekuatan penahan dari terjadinya benturan antara manusia yang bisa mendorong kehancuran “Ya” hidup tanpa cinta bagai taman tak berbunga.

Untuk memulai memahami hakikat cinta perlu di telusuri terlebih dahulu makna-makna cinta yang berkaitan dengan kata cinta kamus bahasa indonesia mengartikan cinta sebagai perasaan suka, sayang, kasih, terpikat, rasa ingin memiliki, rasa rindu hingga sikap rela melakukan apapun demi yang dicintai, bila disederhanakan maka cinta dengan bahasa indonesia adalah perasaan yang dimiliki terhadap sesuatu untuk memiliki, mendapatkan perasaan untuk dapat bersama-sama hingga melahirkan sikap patuh, bahkan bersedia melakukan apapun demi memperoleh apa yang diinginkan, itulah pengertian cinta secara detail dan rinci, sebab jika berbicara masalah cinta sampai kapanpun tak akan pernah ada habisnya.

Toriq Fahmi

Asmara dalam Pandangan Agama


Islam memandang asmara sebagai sesuatu yang biasa dan sederhana, Islam adalah agama fitrah, sedang asmara itu sendiri adalah fitrah kemanusiaan. Allah telah menanamkan perasaan cinta yang tumbuh dihati manusia, Islam tidak pernah melarang seseorang untuk dicintai dan mencintai, bahkan Rasulullah mengajarkan agar cinta di utarakan :
“Apabila seseorang mencintai saudaranya maka hendaklah ia memberitahu bahwa dia mencintai “ (HR. Abu Daud dan At-Tirmidzi)
Seorang muslim dan muslim lainya tidak dilarang untuk saling mencintai. Mereka juga tidak dilarang untuk jatuh cinta, hanya saja Islam menyediakan penyaluran melalui lembaga pernikahan, Karena ini sudah menjadi sebuah tuntutan dasar dalam menjalankan agama. Ketika sudah jatuh cinta maka pernikahan solusinya, Karena tidak ada hal yang menentramkan hati bagi seorang kekasih yang merindukan kekasihnya, kecuali bisa bersama setiap saat. Kebersamaan itu bisa terwujud bila sudah diikat dengan tali pernikahan :
 “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. “ (Ar-Rum: 21)
Ayat diatas merupakan jaminan bahwa cinta dan kasih sayang akan Allah tumbuhkan dalam hati pasangan yang bersatu karena Allah (setelah menikah)

Jadi, kelihatannya tidak perlu menguji kedalaman cinta dengan pacaran berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun, Karena mengenal seseorang bisa dilakukan dalam jangka waktu yang lebih singkat dari itu, tidak perlu menilai kecocokan dengan berpacaran karena saat ngobrol dalam segi ta`aruf itu pun sudah bisa dikenali apakah cocok atau tidak.

Dalam islam ada peringkat-peringkat cinta, siapa yang harus di dahulukan, siapa pula yang harus utamakan, tingkatan ini sebaiknya di pahami oleh remaja, karena bila menempatkan prioritas yang salah. Jika salah maka akan terjadi sebuah kesalahan yang luar biasa, karena hal itu bisa menjadikan kemusrikan karena menandingi cinta Allah dengan cinta kepada mahluknya.
 “Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal). “ ( Al-Baqarah: 165)
Menurut Ibnu Qoyyim, seorang ulama di abad ke-7, terdapat enam peringkat cinta (maratibun-mahabbah) yaitu :

  1. Peringkat ke -1 dan yang paling tinggi adalah: Tatayyum yang merupakan kepada Allah semata. “Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal). “ ( Al-Baqarah: 165)
  1. Peringkat ke -2 : Isyk yang merupakan hak Rasulullah SAW : “Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. “ Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. “ (Ali Imron : 31)
  2. Peringkat ke -3 : Syauq yaitu cinta antara mukmin dengan mukmin lainnya. Antara suami istri, antara orang tua dan anak yang membuahkan rasa Mawaddah Warahmah.
  3. Peringkat ke -4 : Shababah yaitu cinta yang melahirkan Ukhuwah Islamiyah, cinta ini menuntut sebuah kesabaran untuk menerima perbedaan dan melihatnya sebagai hikmah yang berharga.
  4. Peringkat ke – 5 : yaitu Ithf (simpati) yang di tunjukkan kepada sesama manusia. Rasa simpati ini melahirkan kecenderungan untuk menyelamatkan manusia.
  5. Peringkat ke -6 : adalah peringkat yang paling rendah dan sederhana, yaitu cinta atau keinginan kepada selain menusia : harta benda, namun keinginan ini sebatas intifa` (pendayagunaan atau pemanfaatan). Cinta jenis inilah yang sering meggelincirkan manusia.
Begitulah pandangan syar`i terhadap asmara, asmara adalah fitrah manusia dan Islam adalah agama fitrah, untuk itu Islam memberi solusi untuk menikah sebagai jalan satu-satunya yang di ridoi Allah. 


Toriq Fahmi