Selasa, 05 Maret 2013

DATANG DAN PULANG
































Entah pada butiaran mutiara yang mana aku mulai merangkai kalung untukmu
sebab aku belum menemukan warna yang pantas untuk lehermu
entah itu putih, merah, kunig, hijau, biru ataupun ungu
yang pasti aku menyukai semua warna itu jika sudah melingkar pada lehermu

sebut saja ini waktu, dengan secara kebetulan menatapkanya pada lentik matamu yang tulus
aku mencurinya di balik ketuk palu yang sudah mulai bisu
sebut saja ini waktu, dengan secara halus mengusungku pada matamu yang halus
aku menatapmu malu sambil berpura-pura membaca buku
ku titipakan semuanya pada waktu, pada sajak-sajak yang berkelana pada kesepian

kemarilah…
antarkan aku pada toba yang kemarin ku jumpai, hanyutkan saja pada airnya
sebab aku tahu kau sering bercermin pada air itu, aku rasa di situ ada matamu
bersama bayang mata itu aku sampai pada tepi samosir

menarilah bersamaku…
aku rasa si gale-gale tahu kalau aku ingin mencurimu dari tanah bataknya
dia buta, tuli, bisu hanya bisa menari denagn benag-benag yang digerakkan si dalang
juga seperti tarianku yang bergerak denagn bayang-bayang matamu yang datang
aku tak pernah takut pada siapapun hanya takut pada mata yang akan hilang

kemarilah..
buka kaca yang menutupi matamu itu,  biarkan mata lentik itu telanjang
nikmati waktu yang datang padamu, tak perlu selelah itu sebab esok waktu akan pulang

kemarilah..
jika pada hariku yang ke-10 aku masih tak bisa menjumpai hatimu
maka tengelamkan saja aku pada selat sunda yang memisahkanku


Toriq fahmi
Surabaya.05.03.13

Tidak ada komentar:

Posting Komentar