1.
Helai daun gugur menerpa wajah tanah yang basah
lembabnya terasa meresap pada ujung tangkainya
Tubuhnya kering
Wajahnya layu.
2.
Wajahnya layu.
2.
Hembusan angin yang berdendang merdu menyerupai ketukan Dol pembangkit arwah; menawarkan kehidupan kembali
bunyi-bunyi yang memanggil berarah dari tepi barat yang menebarkan sejuk di penghulu waktu antara siang dan malam; paginya berpijar cerah, sorenya menyapa ramah
3.
bunyi-bunyi yang memanggil berarah dari tepi barat yang menebarkan sejuk di penghulu waktu antara siang dan malam; paginya berpijar cerah, sorenya menyapa ramah
3.
Terbanglah ia hingga larut pada etalase yang melambai mesrah menawarkan laut dan pasirnya juga bukit dan pohonnya; semuanya hinggap pada langit jingga purnama
4.
Ajaib menjelma di serat kering yang layu, semuanya menghijau;
daunpun kembali pada tangkainya
mulailah berlalu-lalang bersama angin yang menari lembut sembari bersanendung riuh seperti tiupan Serunai pemanggil hujan; rinainya mulai bernyanyi dengan gemercik air yang menetes dari dahan ke tanah
daunpun kembali pada tangkainya
mulailah berlalu-lalang bersama angin yang menari lembut sembari bersanendung riuh seperti tiupan Serunai pemanggil hujan; rinainya mulai bernyanyi dengan gemercik air yang menetes dari dahan ke tanah
5.
"hingga di penghujung masa"
1.
Helai daun gugur menerpa wajah tanah yang basah
lembabnya terasa meresap pada ujung tangkainya
Tubuhnya kering
Wajahnya layu
Tubuhnya kering
Wajahnya layu
Torik fahmi
bengkulu,050512
KERIPUT WAJAH KEMBALI MERAPAT
BalasHapusSEPULUH TAHUN LEBIH MUDA
SESEGAR ANGIN PANTAI BARAT
DARI BAKAHUNI HINGGA SABANG
SUARA DESIS SAPAAN KIAN MENYAPA
MENYAHUT KERUT KENINGMU
MEMAHAT DETAK JANTUNGMU
PERJALANAN PANJANG LARUT MALAM
KERING ITU KEMBALI BASAH
LEMAH ITU KEMBALI KUAT