Secarik kertas
Melayang bersama luka menista
Kalimatnya lenyap terbawa lamunan di penghujung senja
Waktu membawa bentuk tubuh bersayap serupa malaikat
Sajakku seperti gadis tak berlipstik
Kosong tak berwarna
Lalu untuk apa?
Untuk gerimis yang
membentuk bulatan basah di permukaan syairku
Jejakmu membekas menyerupa tapal kuda
Hilang tak bermakna
Lantas untuk apa?
Untuk hujan yang
membasahi kering kemarau pada ujung jiwaku
Mataku nanar
Wajahku sukar
Aku seperti asap menghapus
sembab pada jiwa yang merona, merana
Toriq fahmi
surabaya,260412
Tidak ada komentar:
Posting Komentar