Senin, 20 Mei 2013

KOTA MUSIM GRIMIS

Toriq fahmi

pohon-pohon sebagai tugu
akar menjalar di tubuhnya
beringin di bogor, tumbuh sebagai mistika masa suram
hantu-hantu pejuang menuggu sesaji
kepalnya bocor bekas tembakan
tanganya menegadah meminta kebebasan

sepanjang perjalanan adalah kebun-kebun masa sejarah
istana kita adalah mitos yang berdiri sepi
lampu-lampu sayu, mata kota bersajak risau
manusia-manusia linglung memilih sayur
bayam, kangkung sama-sama hijau sedap
wajahnya tenggelam penuh ketentraman

musim-musim sama, matahari begitu pemalu
grimis selalu romantis
bercengkrama sepasang mata, mendekap dan satu
tanpa keringat dan wajah merah engos-engosan

2013


Tidak ada komentar:

Posting Komentar