Toriq Fahmi
bocah lusuh bermain hujan
"hom pimpa, alaihum gambreng"
aku jadi kodok
aku jadi burung
"jangan", burung tidak bisa terbang waktu hujan
aku tak berniat untuk terbang
aku hanya ingin tertidur, di dahan yang basah
belajar mencengkram lalu bermimpi
lalu kamu, kenapa jadi kodok?
kodok suka berenag
lalu akan bernyanyi, suwaktu sepi
kita akan bernyanyi
aku pandai menyelami
kodok dan burung
burung tabah menuggu hujan redah
kodok ikhlas menerima genagan hujan
siapa mereka.?
anak-anak yang suka bermain hujan
"mahkota hujan, menuggu pelangi datang"
Madura 2013
Selasa, 02 Juli 2013
Perlawanan Ayam
Toriq
Fahmi
1/
Negeri
ayam gempar
Datang
kabar dari negeri pemburu
Esok
elang datang menyerang
“serahkan
negerimu atau seluruh keturunan ayam akan terbakar”
Bunyi
surat tanda peperangan
Raja
ayam gemetar
Dibakar
suratnya, menepuk dadanya keras
“Aku tak
lagi takut”
Segera
siapkan persenjataan
Kita
akan melawan elang
Raja
ayam siap berperang
Diambilnya
sebuah kotak hitam
Di
tumpukan jerami istana
Kotak
sejarah yang bersembunyi sepi
Apa
isinya?
Sebuah
jarum emas, milik elang
Dijadikanya
busur panah
Surat
perlawanan diterima
Awas “Mata
elang akan datang”
Awan-awan
menyingkir ngeri
Langit
memerah, peperangan akan dimulai
“Perkuat
pertahanan benteng” seru raja ayam
……………
Bersambung
(edisi
pertama cerita puisi)
Madura
2013
Inspirasi
dari si mata elang
Langganan:
Postingan (Atom)